Seperti yang telah sama-sama kita
ketahui orang-orang Yahudi tidak mungkin akan berani menyerang
Islam secara terang-terangan, karena
barisan persatuan Islam sangatlah kuat yang mana apabila saudaranya sesama Muslim
di sakiti maka Muslim yang lainya pun ikut merasakan sakit dan akan bersatu
utuk melawanya.
Kemudian dengan anggapan seperti
itulah yahudi berfikir untuk menghancurkan Islam secara lebih halus
dengan cara merusak pola pikir dan pandangan terhadap islam itu sendiri, salah
satunya melalui budaya, Baik budaya berpakaian atau dalam pergaulan. Dalam hal
berpakaian, wanita Muslim di giring supaya mengikuti trend yang di ciptakan oleh
mereka, sehingga wanita muslim tidak malu lagi membuka aurat karen sudah di anggap biasa. Disinilah awal
mula kehancuran itu terjadi, para wanita sudah tidak malu lagi mempertontonkan
auratnya karena sudah di anggap biasa. Lalu
kenapa wanita menjadi sasaran utama Yahudi dan Nasrani?
Nabi ShalALLAHu`alaihiwasalam
bersabda: “Wanita adalah Tiang Negara, jika baik Wanita suatu Negara maka baiklah
Negara nya. Dan jika mereka rusak maka akan hancur pulalah Negara nya.”
Nabi ShalALLAHu`alaihiwasalam
menamakan kaum Wanita sebagai tiang dan
tentu saja bukan tanpa alasan. Sebagaimana sifat tiang dalam sebuah
bangunan ia adalah penentu kekuatan.
Bisa jadi sebuah rumah terlihat indah dari luar namun jika tidak memiliki tiang
yang kokoh, kerobohan nya sudah bisa diperkirakan.
Saya kutip ucapan Muhammad Quthb.
"Seorang kanak-kanak yang rusak
masih boleh menjadi baik asalkan dia pernah mendapatkan penjagaan seorang ibu
yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan
generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah sebab mengapa wanita menjadi sasaran
utama untuk Yahudi hancurkan ".
Muhammad Quthb menekankan
bagaimana pentingnya peranan yang dimiliki seorang ibu dalam Islam. Ibu tidak
saja pihak yang dekat secara emosional kepada seorang anak, tapi ibu juga
mempunyai pengaruh besar terhadap masa depan akhlak dari generasi yang
dilahirkannya. Menurut Muhammad Quthb anak yang pada kemudian hari mendapatkan
ujian berupa kehancuran moral akan bisa diatasi, asalkan si anak pernah
mendapatkan penjagaan ibu yang solehah. Pendidikan Islam yang terinternalisasi dengan
baik, akan membuat si anak cepat bangkit dari kesengsaraan mengingati
petua-petua rabbani yang pernah terakam dalam memorinya.
Sebaliknya, ayah yang mempunyai
isteri yang sudah rusak dari awalnya, maka ia pun hanya akan melahirkan sebuah
keturunan yang mempunyai keperibadian sama dengan wanita yang dinikahinya.
Sifat yang dialami kanak-kanak yang banyak mengimitasi perilaku ibu mereka akan
membuka peluang transferisasi sifat ibu kepada anaknya. Maka kerusakan anak
akan amat bergantung dari kerusakan ibu yang mendidiknya. Oleh kerana itu,
dalam bukunya Ma'rakah At Taqaaliid, Muhammad Quthb mengemukakan alasan mengapa
Islam menetapkan konsep pendidikan yang berkaitan dengan arti kehadiran ibu
dalam keluarga.
Mungkin terasa ganjil bagi kita,
mengapa Yahudi sebagai bangsa yang maju begitu takut dengan perempuan?
Jawapannya mudah, membiarkan seorang wanita membesar menjadi solihah adalah
"kiamat" bagi mereka.
Jika seorang ibu yang solehah mengasuh 5 kanak-kanak muslim dalam keluarganya untuk membesar menjadi generasi mujahid. Kita boleh hitung berapa banyak generasi yang boleh dihasilkan dari 800 juta wanita Islam saat ini?
Jika seorang ibu yang solehah mengasuh 5 kanak-kanak muslim dalam keluarganya untuk membesar menjadi generasi mujahid. Kita boleh hitung berapa banyak generasi yang boleh dihasilkan dari 800 juta wanita Islam saat ini?
Seorang sahabat pernah bertanya
kepada Rasul Allah (Rasulullah), "Siapakah manusia di muka Bumi ini yang
harus diperlakukan dengan cara yang paling baik?". Rasul menjawab,
"Ibumu". "Setelah itu siapa lagi ya Rasul". Sekali lagi
Rasul menjawab, "Ibumu". Sahabat bertanya kembali, "Kemudian
siapa?". Lagi-lagi Rasul menjawab "Ibumu, baru Ayahmu". [Shahih,
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari).
Bagi para wanita, mari kita
waspadi karena andalah sasaran utama mereka dengan cara pertebal keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Allah Swt.
Semoga tulisan saya ini bias bermanfaat.
Hadir maning kitane ano,
BalasHapusAlhamdulillah bermanfaaat koq.